a. Pendidikan Moral
Bukanlah cirri seseorang mukmin hidup berfoya-foya dalam makan dan minum sehingga ia dikategorikan dalam api neraka dan dijadikan kayu bakar bersama orang-orang kafir, yang bersenang-senang dan makan seperti hewan. Oleh sebab itu, setiap mukmin berhemat dalam menikmati kebaikan dunia dan membatasi dirinya dari yang haram dengan tabir halal.
Sesungguhnya, yang menyebabkan orang miskin bertambah sengsara dan orang susah bertambah sakit hati adalah adanya orang-orang yang mampu hidup melampoi batas, padahal kelebihan-kelebihan itu bisa untuk mencukupi kebutuhan mereka. Lebih-lebih jika dalam masyarakat tidak ada tokoh dan pemuka masyarakat yang bisa meredamkan api kecemburuan. Jika kejadian ini terus berlanjut, niscaya sikap iri yang terpendam akan terus bergejolak hingga mencapai klimaksnya, terbaginya masyarakat ke dalam tingkat-tingkat yang selalu bermusuhan.
Pada saat ini, manusia menjadikan belanja sebagai tujuan dan kenikmatan, walaupun terhadap barang yang tidak dibutuhkannya. Lebih daripada itu, sebagian manusia menjadikan harga yang mahal sebagai kenikmatan dan sebagai tujuan, agar memuaskan hatinya dengan kebaggaan dan kemegahan.
Tidak ada yang bisa mendukung hidup tentram dan turunnya harga barang kecuali rasa puas dan menahan diri. “tahanlah dirimu untuk tidak membeli pada tiap kali kamu menginginkan”.begitu kata seorang arif.
Tidak ada yang bisa mendukung hidup tentram dan turunnya harga barang kecuali rasa puas dan menahan diri. “tahanlah dirimu untuk tidak membeli pada tiap kali kamu menginginkan”.begitu kata seorang arif.
c. Pendidikan Ekonomi
Hidup bermewah-mewahan adalah tindakan yang menggagalkan upaya peningkatan produksi. Harta dihabiskan hanya untuk membeli narang yang kurang berarti. Sekiranya mereka bisa menahan diri, bersedia menencangkan ikat pinggang, dan hidup sederhana, niscaya harta itu dapat dijadikan modal dan bekal menuju masyarakat yang produktif daripada terus hidup sebagai konsumen.
Manusia saat ini bukannya mencegah bahaya ini dengan mengembangkan sifat sederhana dalam membelanjakan harta sebagaimana dilakukan orang-orang yang berakal, tetapi mereka justru menyeru umat manusia membatasi kelahiran dan menolak fitrah manusia yang telah ditetapkan Allah.
Jalan penyelesaian yang ideal serta logis adalah sederhana dalam membelanjakan harta serta patuh kepada segala perintah Allah, baik menyangkut halal maupun haram. Inilah tindakan pencegahan yang dianjurkan oleh Islam.
d. Pendidikan kesehatan
Sikap berlebih-lebihan dalam makan dan minum membuat badan menjadi gemuk dan mendatangkan berbagaai penyakit seperti sakit lambung dan pencernaan. Islam adalah agama yang memperhatikan kesehatan badan dengan cara menunjukan pola hidup sederhana dalam mengecap kenikmatan dunia, tidak berlebih-lebihan dalam memakan yang halal, dan tidak menyentuh sedikit pun benda haram. Inilah jlan paling awal untuk memelihara kesehatan.
e. Pendidikan militer dan politik
Bangsa yang membiasakan rakyatnya hidup dalam kemewahan, jarang mampu membangkitkan keagamaan mereka dan menegakkan kehidupan keduniaan mereka atau memerdekakan Negara mereka, atau mengagkat bendera di medan laga, apalagi jika musuh yang mereka hadapi lebih tangguh dan lebih perkasa.
Tuntutan yang terpenting dewasa ini guna membebaskan bangsa dan Negara dari cengkraman Negara-negara maju dan adi daya. Ialah kemampuan rakyat kecil dan lemah untuk mengurangi pembelian barang-barang konsumsi atau tidak usah membeli sama sekali. Inilah senjata ampuh rakyat kecil dalam meghadapi Negara-negara maju, lebih-lebih kalau dilaksanakan secara nasional oleh seluryh umat seperti umat Islam.
0 komentar:
Posting Komentar
silahkan anda berkomentar sepenuh hati, sebagai bentuk kontribusi dan motivasi untuk kemajuan blog ini. saya ucapkan trima kasih atas kontribusi anda.